Rabu, 21 Januari 2015

Kita sama sama perempuan

Aku sadar
Aku tak sepertimu
Yang punya wajah cantik
Badan yang bagus
Otak yang cerdas
Kulit yang putih
Iman yang sholehah
Pemikiran yang dewasa
Tapi kau tak sadar ia masih milikku
Ia masih berstatus denganku
Yang aku sesalkan , kita sama sama perempuan
Kita sama sama punya hati nurani sebagai perempuan seperti biasanya
Kau tak sadar , bagaimana jika ini terjadi kepadamu
Kau juga pasti akan sakit
Sakit jika ia yang masih mikmu memilih orang lain dibanding kamu
kenapa kau bukakan pintu ketia ia milikku akan masuk ke dalam hatimu
kenapa kau tak tolak ia?
kenapa kau tak sadarkan ia masih mikku
Kenapa?
Ia yang kini masih milikku sudah merasa nyaman denganmu
ia yang kini masih milikku akan pergi meninggalkanku dan memilih kamu
Aku yang sendiri kini , hanya bisa mengikhlaskan
Sadarkan ia agar ia mengakhiri hubungannya denganku
Biarkan aku jaddi korban
Akupun perempuan mana tega melihatmu sebagi wanita berstatus kedua
Semoga kamu tak pernah merasakan apa yang aku rasakan saa ini
Jaga ia :)

Senin, 19 Januari 2015

Terimakasih 2 tahun ini :')

Biar, biarkan saja. lakukan sesukamu. Aku hanya akan mencintaimu sampai saat ini. dan seterusnya? aku akan berusaha untuk tidak akan mencintaimu lagi. Meskipun itu fiksi aku akan selalu mengatakan "Aku tidak mencintaimu!". Aku sudah sangat bosan sekaligus sakit melihat jemarimu asik dengan ponselmu. Aku bosan menangis karenamu. Aku bosan dengan semua ketidakpastian ini.
Dua tahun ini hatiku sudah cukup lelah dengan permainanmu. Cukup! hiduplah dengan duniamu sendiri dan jangan melibatkanku dalam permainanmu (lagi). degarkan aku, aku LELAH! Ya, aku lelah mencintaimu. Sudahlah, langkahku sudah tak sanggup lagi mengejar bayanganmu. Matahari semakin keatas, menjauhkan jarak kakiku dari bayanganmu. Impianku tentang menyatukan bayangan kita rupanya akan selamanya menjadi mimpi. sangat sulit untuk jadi kenyataan. Aku menyerah, aku tak sanggup lagi jika harus mengejar bayanganmu, aku tidak sanggup lagi mengikuti alur permainanmu.
Mungkin memang benar, terlalu bayak perbedaan antara kita, hingga menyulitkan kita untuk bersatu. Padahal, kata orang perbedaan itu justru akan menjadi jembatan antara dua orang yang berbeda. tapi sayang teori itu tidak berlaku untuk aku dan kamu. Oh ataukah mungkin sebenarnya kamu tidak mencintaiku? hingga pada akhirnya teori itu tidak bisa berjalan dengan baik untuk kita. Iya, mungkin saat kamu mengatakan kamu mencintaiku itu karena kamu kasihan padaku. Oh ironis sekali memang. Betapa rendahnya aku di hadapanmu. Never mind, aku tidak akan mempermasalahkan itu. Aku bahagia pernah mencintaimu. Meskipun kadar bahagiaku hanya 20% aku akan selalu bersyukur dengan itu.
Untuk sekarang, pergilah. menjauhlah. Biarkan aku menjalani hidupku dengan lebih tenang tanpamu. Terimakasih untuk dua tahun ini. :')

Syukur.

Dulu seseorang pernah bercerita kepadaku, padahal ia jauh lebih dewasa pikirku. Umurnya, pengalamannya jauh lebih banyak ia dibanding aku. I...