Jumat, 31 Oktober 2014

Fase dan Tugas Perkembangan



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan yang berjudul “Tugas dan Fase Perkembangan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik oleh Dosen Pengampu Bapak  Wahyudin Arif, M.Pd
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi semua pihak yang memerlukannya.
                                                                                                    

                                                                                    Cirebon , 04 Oktober 2014
Penulis,
           















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................       1
DAFTAR ISI ....................................................................................................       2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................        
A.     Latar Belakang ...............................................................................        3
B.     Tujuan Penulisan ............................................................................         3
C.     Rumusan Masalah ..........................................................................         3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................         
A.     Pengertian perkembangan .............................................................          4
B.     Faktor yang mempengaruhi perkembangan ..................................            4
C.     Tahapan-tahapan perkembangan ...................................................          7

 BAB III PENUTUP ........................................................................................        
A.     Simpulan .........................................................................................
B.     Saran ...............................................................................................     10           

DAFTAR PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan yaitu: bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.
Fase perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola tingkah laku tertentu.

1.2 Tujuan Penulisan
a.      Tujuan Umum
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembanagan Peserta Didik.
b.      Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari makalah ini adalah untuk mengatahui bagaimana perkembangan manusia sejak di lahirkan hingga manusia itu menginjak masa bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua.

1.3 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian perkembangan?
2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan?
3.      Apa saja tahapan-tahapan perkembangan manusia?



BAB II
PEMBAHASAN

3.1  Pengertian Perkembangan
Bijou dan Baer (dalam Sunarto dan B. Agung Hartono, 2002:39) mengemukakan perkembangan adalah perubahan progresif yang menemukan cara organisme bertingkah laku dan berinterkasi dengan lingkungan.
Perkembangan  adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan menyangkut fisik maupun psikis (Syamsu Yusuf, 2002).
Menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur (2003:128) perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan dari fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan. Menurut Kamus Lengkap Psikologi (J.P. Chaplin, 2004: 134) perkembangan adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan yang dialami setiap individu untuk mencapai proses kedewasaan atau kematangannya.

3.2 Faktor yang mempengaruhi Perkembangan
a.      Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Hal ini juga bisa terjadi karena faktor genetika(hereditas).
Faktor internal bisa dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1). Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktorini dibedakan menjadi dua macam, yaitu keadaan tonus jasmani dan keadaan fungsi jasmani.
2). Faktor Psikologis
Dalam hal kejiwaan, kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu berbeda. Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial  anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi, berbeda dengan anak yang mempunyai daya intelektual kurang, mereka selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka menyendiri, tingkat kecerdasan yang lambat dan temperamen.
Bebera­pa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah :
1.      Kecerdasan/inteligensi siswa
2.      Motivasi
3.      Minat
4.      Sikap
5.      Bakat

b.Faktor Eksternal
Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa/peserta didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan
Macam-macam faktor eksternal yaitu :



1). Faktor Biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.

2). Faktor Physis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb.

3). Faktor Ekonomi / Status Sosial
Dalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti memerlukan biaya.

4). Faktor Cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak – anak.

5). Faktor Edukatif
Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan.

6). Faktor Religius
Pondasi agama merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan peserta didik.




3.3 Tahapan-tahapan Perkembangan

1).Fase pra natal (saat dalam kandungan)
Waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.

2). Fase bayi
Saat perkembangan yang brrlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat. Bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya, bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
3). Fase kanak-kanak awal
Fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajnr melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keteranipilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
4). Fase kanak-kanak tengah dan akhir
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.



5). Fase remaja
Fase perkembangan yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira timur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, perkembangn karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar.keluarga.
3.4 Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan muncul sebagai hasil dari:
1.Kematangan fisik
2.Tuntutan masyarakat secara cultural
3.Tuntutan dari dorongan & cita-cita individu sendiri
4.Tuntutan norma agama

3.5  Implikasi Dalam BidangPendidikan
Implikasi dari faktor internal dalam bidang pendidikan bisa berdampak positif maupun negatif. Positifnya yaitu bila fisiologis dan psokologis yang di didik dalam keluarganya berjalan dengan baik maka perkembangan anak atau siswa tersebut di sekolah akan mampu untuk mengikuti pelajaran dengan sebaik-baiknya. Begitu juga sebaliknya, bila dididik dengan tidak benar maka perkembangannya di sekolah berjalan dengan tidak baik pula.
Selanjutnya implikasi dari factor eksternal dalam bidang pendidikan juga bias berdampak positif dan negatif. Positifnya bila siswa atau anak tersebut dapat berinteraksi baik dengan lingkungannya maka anaka tahu siswa tersebut dapat berkembang di sekolah atau instansi lainnya dengan baik. Sedangkan negatifnya yaitu bila anak atau siswa tersebut tidak bisa berinteraksi baik dengan lingkungannya maka perkembangannya akan berdampak juga dengan pelajarannya di sekolah atau instansi lainnya.
Dampak lain dari itu adalah antara dunia pendidikan dan peserta didik saling berhubungan karena dengan adanya dunia pendidikan maka peserta didik mampu memaksimalkan potensinya dan juga perkembangan psikisnya. Selain itu juga dunia pendidikan ada untuk mengembangkan dan mengajarkan peserta didik menjadi lebih kritis dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukannya.



BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1.      Perkembangan merupakan proses menjadi lebih mengertinya setiap mahluk hidup seiring dengan pengetahuan yang dia dapatkan. Perkembangan adalah proses yang pasti dilalui oleh setiap mahluk hidup.
2.      Faktor yang mempengaruhi peserta didik : faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal meliputi (faktor fisiologis, psikologis), faktor eksternal meliputi (faktor biologis, physis, ekonomi, cultural, edukatif, dan religious
3.      Fase perkembangan dibagi lima (prenatal, bayi, kanak-kanal awal, kanak-kanak tengah dan akhir, remaja)

B.SARAN
Sejalan dengan pembahasan diatas, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
Bahwa kita sebagai calon pendidik harus bisa memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan setiap peserta didik agar tidak terjadi ketimpangan, dalam artian peserta didik tidak salah menempatkan diri dalam penyesuaian di masa yang akan datang.





   

            



         
DAFTAR PUSTAKA


Minggu, 26 Oktober 2014

Merindukanmu

Apa aku salah jika aku rindu
Aku rindu disapa olehmu lewat ujung telpon
Kau candai aku , kau tertawa lepas dan itu semua ku dengar lewat telpon
Ingatkah dulu?
Tanpa ku pinta
Tanpa ku pancing kau sendiri yang memulai pembicaraan lewat telpon
Berjam jam sampai larut malam
Bahkan sampai salah satu diantara kita tertidur
Aku merindukan semua itu :(

Kamis, 23 Oktober 2014

Terasingkan

Aku merasa terasingkan..
Ya terasingkan :(
yang ditinggalkan dalam melangkah, yang diabaikan ketika berhadapan, tak ada artinya dimata mereka. Jika boleh bertanya, katakan apa yang salah, dimana letak kesalahan itu, dan tak adakah kemurahan hati untuk memaafkan dengan tulus, untuk menerima selayaknya seorang manusia yang peka terhadap rasa.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendirian, membutuhkan orang lain dalam setiap lembar urusan dan setiap manusia saling membutuhkan. Mungkin bukan sekarang, tapi di suatu hari yang akan datang.
Aku, aku adalah orang yang terasingkan, yang menikmati kehidupan sederhana yang aku punya. Sebuah catatan yang selalu bersedia mendengarkan cerita dan airmata, yang tak pernah bosan dan tak pernah mengeluh mengenai ini semua. Malam dingin menjadi saksi, bagitu mahalnya sesuatu yang di sebut teman dan ketulusan di kota ini. Entah siapa yang bisa disalahkan.
Hidup memang terlalu keras untuk dinikmati dengan kesederhanaan, terlalu kejam untuk dilewati dengan kelembutan dan terlalu angkuh untuk disambut dengan ramah tamah. Haruskah?? Hukum rimba adalah hukum yang tak pernah adil menurutku, memenangkan yang berkuasa, menjatuhkan si lemah, membiarkannya memohon atas ketakberdayaannya dan mereka tertawa diatas tangisan orang-orang malang.
Aku, ya aku. Aku adalah orang malang yang terasingkan. Terasingkan dari kehidupan gemerlap mereka,, terasingkan dari mulut-mulut manis nan munafik , terasingkaan dalam sebuah candaan tapi itu hinaan !,  Terasa sakit saat tersinggung sedikit saja, namun tak peduli saat bibir manis itu melukai hati yang lain. Tinggal di kota ini, seperti tinggal di rimba primitive dengan arsitektur nan modern. Makhluk-makhluk angkuh berwajah malaikat, berhati seperti api yang berkobar membakar rerumputan kering di hutan ilalang

Rabu, 22 Oktober 2014

Mencintaimu tanpa alasan


Aku mencintaimu tanpa alasan. Dan kalaupun ada alasan, aku tak mau tahu alasannya serupa apa. Cukup mencintai. Titik.

Mungkin mencintai memang seperti itu. Mengalir dan apa adanya, tanpa alasan yang harus begini dan begitu.  Cinta itu sederhana, setidaknya menurut pemikiranku.

Ada sebab ada akibat.

Ada aksi ada reaksi.

Mencintai karena ada alasannya, ya? Bagiku, nggak perlu banyak alasan untuk mencintaimu. Bahkan jika ditanya, kenapa aku bisa jatuh hati padamu, aku nggak bisa jawab terlalu banyak hal-hal yang sepertinya cepat berlalu dan aku nggak sempat lagi memikirkan alasannya. Aku mencintaimu, itu saja. Sederhana. Dan bila membahas aksi reaksi atau sebab akibat, cintaku levelnya sebuah rasa, bukan zat kimia atau pelajaran bahasa Indonesia.

Mungkin mencintai seseorang itu ada alasannya. Mungkin karena baiknya, karena senyumnya, karena kegemarannya, karena rambutnya, karena jari lentiknya atau apapunlah. Kalau kamu tanya aku kenapa aku menyukaimu, karena kamu telah menggelitik hidupku. Kamu mengajarkanku bagaimana menyayangi orang lain. Kamu mengajarkanku menyanyangimu. Akhirnya aku jatuh hati padamu.

Aku cinta pada kebaikan hati dan senyummu. Iya, itu benar. Semua orang yang sedang jatuh cinta pasti juga suka senyuman pasangannya. Tapi bagaimana jika suatu hari alasan itu tidak aku dapatkan lagi? Misalnya, jika aku mencintai kamu karena kamu gantengKamu akan menua, begitu pun aku. Suatu hari kecantikanmu yang aku cintai itu akan hilang. Lalu apa cinta itu akan ikut hilang?

Aku sendiri pun tidak berharap suatu saat kamu mencintai karena fiksikku. Fisik dan apapun yang kelihatan dari luar tidak pernah abadi. Tapi ketika kita mencintai dengan hati, kita akan mencintai selamanya. Semoga.

Kelak saat kamu tak lagi memberikan pesan singkat ucapan selamat malam atau selamat pagi, aku tak lagi sempat mendengar keluh kesahmu. Aku tetap mencintaimu. Hal sederhana itulah yang tidak bisa aku sebut sebagai alasan. Kalau aku mematok dan mencari-cari alasan mengapa aku mencintaimu, mungkin hari demi hari alasan itu akan berbalik menyerangku. Maksudnya, jika aku mencintai karena kamu baik. Iya, kamu baik. Tapi ada kalanya kamu berubah nyebelin. Jika aku terus memikirkan alasan, mungkin cinta itu akan berkurang 1 poin, saat kamu nyebelin tadi.

Iya, kamu ganteng. Tapi kamu juga manusia biasa. Yang punya kebiasaan buruk, sama seperti aku. Alasan yang bagus-bagus dan memikat hati akan membuat kita menciut ketika tidak mendapati hal itu lagi.

Aku mencintaimu tanpa alasan, bukan karena tidak ada. Tapi karena aku tidak tahu lagi alasannya. Yang aku tahu, aku mencintaimu setiap hari. Kamu ada kalanya nyebelin. Tapi toh besoknya aku tetap cinta kamu apa adanya. Aku tetap ingin mencintaimu. Mencintaimu dengan sederhana, mengalir apa adanya.

Semua yang terjadi di dunia ini selalu saja ada alasannya. Tak terjadi begitu saja. Aku meyakini hal itu. Tapi rasa tidak butuh alasan  ia bukan fisika atau kimia yang punya rumus. Tidak ada satu pun teori yang bisa mematok hati seseorang dengan tepat.

Tahu alasan kenapa aku mencintaimu?
Aku tak tahu dan tak mau tahu.

Karena cinta menurutku tak butuh alasan.

Aku mungkin tidak butuh alasan untuk cinta. Alasan tidak penting, yang terpenting adalah bahwa aku mencintaimu apa adanya.  Sederhana dan semoga cinta itu bertambah tiap harinya. Itu saja

Syukur.

Dulu seseorang pernah bercerita kepadaku, padahal ia jauh lebih dewasa pikirku. Umurnya, pengalamannya jauh lebih banyak ia dibanding aku. I...