Senin, 19 Januari 2015

Terimakasih 2 tahun ini :')

Biar, biarkan saja. lakukan sesukamu. Aku hanya akan mencintaimu sampai saat ini. dan seterusnya? aku akan berusaha untuk tidak akan mencintaimu lagi. Meskipun itu fiksi aku akan selalu mengatakan "Aku tidak mencintaimu!". Aku sudah sangat bosan sekaligus sakit melihat jemarimu asik dengan ponselmu. Aku bosan menangis karenamu. Aku bosan dengan semua ketidakpastian ini.
Dua tahun ini hatiku sudah cukup lelah dengan permainanmu. Cukup! hiduplah dengan duniamu sendiri dan jangan melibatkanku dalam permainanmu (lagi). degarkan aku, aku LELAH! Ya, aku lelah mencintaimu. Sudahlah, langkahku sudah tak sanggup lagi mengejar bayanganmu. Matahari semakin keatas, menjauhkan jarak kakiku dari bayanganmu. Impianku tentang menyatukan bayangan kita rupanya akan selamanya menjadi mimpi. sangat sulit untuk jadi kenyataan. Aku menyerah, aku tak sanggup lagi jika harus mengejar bayanganmu, aku tidak sanggup lagi mengikuti alur permainanmu.
Mungkin memang benar, terlalu bayak perbedaan antara kita, hingga menyulitkan kita untuk bersatu. Padahal, kata orang perbedaan itu justru akan menjadi jembatan antara dua orang yang berbeda. tapi sayang teori itu tidak berlaku untuk aku dan kamu. Oh ataukah mungkin sebenarnya kamu tidak mencintaiku? hingga pada akhirnya teori itu tidak bisa berjalan dengan baik untuk kita. Iya, mungkin saat kamu mengatakan kamu mencintaiku itu karena kamu kasihan padaku. Oh ironis sekali memang. Betapa rendahnya aku di hadapanmu. Never mind, aku tidak akan mempermasalahkan itu. Aku bahagia pernah mencintaimu. Meskipun kadar bahagiaku hanya 20% aku akan selalu bersyukur dengan itu.
Untuk sekarang, pergilah. menjauhlah. Biarkan aku menjalani hidupku dengan lebih tenang tanpamu. Terimakasih untuk dua tahun ini. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukur.

Dulu seseorang pernah bercerita kepadaku, padahal ia jauh lebih dewasa pikirku. Umurnya, pengalamannya jauh lebih banyak ia dibanding aku. I...