Selasa, 19 Mei 2015

Wanita itu

   
 2 februari 2015
Apa kabar cantik ?
Tentu sangat bahagia bukan? Sebahagia saat genggaman tangan kekasih ku merengkuh lembut jemari mu. Apa kabar tentang hubungan kau dan kekasih ku ? masih betah kah engkau tersembunyi di balik tawa dunia ? masih sanggupkah engkau bertahan dalam luka ku ?
Terlihat indah senyum mu kala kau menyapa ku. namun ketahuilah aku lebih cerdik dari yang kau kira. Aku telah mengetahui hubungan mu dengannya , jauh sebelum kau ingin memberitahuku ?
Bahagiakah engkau yang selalu dia sembunyikan ?  dalam mata publik akulah pemeran utama nya , namun jauh dari harap yang ku rangkai kau adalah pemeran antagonis yang perlahan lahan dengan pasti menggeser peran ku , bahkan membuat ku terperosok dalam luka yang ku buat , karena aku bertahan dalam hubungan ku bersama kekasih.
Banggakah kau bersandar pada bahu bidang nya ? apa dia memberi mu status yang cukup jelas nona ? seperti dia memberi status PACAR pada hubungan kami . mungkin status mu abu abu. Terkadang memang yang terlihat abu abu dan tidak jelas itu lebih menarik.
Sampai kapan kau bertahan nona ? sampai aku melabrak dan mencap pipi mu dengan jemariku ? kenapa terkejut dan was was seperti itu ? tidak, aku tidak akan melakukan hal bodoh itu , karena harga diri ku jauh lebih baik dari pada harga diri wanita yang menyeruak terlalu dalam pada hubungan kedua insan yang ingin menjadi satu.

Hai cantik ,  jujur aku mengasihani peran mu saat ini . peran ketiga utama yang selalu tersembunyi , yang selalu iri untuk mempublikasi di hadaapn khalayak ramai . namun tak pernah tercapai . ironi yah :’)
dan diakhir ulasan ku, silahkan saja kau miliki seutuh nya . karena aku jauh memilih pergi, meninggalkan seorang yang tak pantas ku perjuang kan . meningalkan semua yang tak pernah tau,rasa pengorbanan yang ku lakukan .
kini genggam lah jemari mantan kekasih ku dengan utuh, peluk lah sesuka mu . karena kini aku tak akan menangis lagi seperti dulu , seperti saat aku melihat tawa renyah mu memeluk tubuh kekasih ku.

Tentang luka ini , biarkan lah aku membasuh nya sendiri . walau tetesan yang bernama air mata itu pada akhir nya akan melaju deras dalam laju pipi ku :’) . BERBAHAGIALAH !

Dan asalakn kau tau aku cukup terhibur tertawa renyah melihat postinganmu di media sosial , sebangga itukah kamu? ahahhah :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukur.

Dulu seseorang pernah bercerita kepadaku, padahal ia jauh lebih dewasa pikirku. Umurnya, pengalamannya jauh lebih banyak ia dibanding aku. I...