Jumat, 05 Desember 2014

Mengerti :)

Aku mengerti dengan segala kesibukan mu sekarang ini.

Aku mengerti mengapa kamu jarang menemaniku lagi sekarang ini.
Aku selalu mengerti dan selalu mencoba mengerti kamu disaat kamu sibuk seperti ini.
Tapi kesibukan mu bukan masalah bagi ku.
Yang menjadi masalah adalah kamu.
Ya, kamu.
Aku mengerti dengan semua tentang keadaan kamu yang lagi sibuk tapi apa kamu juga mengerti tentang keadaan ku?
Dengan keadaan yang kaya gini, kita pasti jarang ngobrol, jarang bercanda bareng lagi sampe ngga jelas kaya biasanya.
Aku mengerti itu dan selalu mengerti.
Apalagi aku juga sibuk meskipun tidak seperti sibuknya kamu.
Aku selalu menjaga hati aku untuk kamu disaat seperti ini.
Aku selalu menyimpan rasa kangen yang luar biasa ini sampai keadaan kita benar-benar kaya biasa lagi.
Aku selalu menunggu waktu itu, waktu dimana kita bisa ngobrol dan bercanda bareng lagi.
Apa kamu tau?
Aku sampai tidak tau cara mengungkapkan rasa kangen ini sama kamu.
Air mata yang jatuh dari mata ku disaat aku ingin mengungkapkan kalau aku kangen kamu di depan mu langsung, itu mewakili semua perasaan kangen ini.
Air matanya refleks ngalir gitu aja.
Aku takut kalau disaat seperti ini kamu tidak mengerti keadaan.
Aku takut kalau disaat seperti ini kamu malah lupa dengan adanya aku.
Aku takut kalau disaat seperti ini kamu jenuh karna kita jarang ketemu.
Aku tau kamu bukan dari hitungan hari, minggu atau bulan.
Jadi aku tau kamu gimana.
Dan semua kekhawatiran ku mulai muncul lagi disaat seperti ini.
Aku khawatir kalau kamu akan mengulangi kesalahan yang sama lagi, lagi dan lagi.
Tapi keadaan seperti ini tidak akan membuat ku jenuh dan lupa dengan mu.
Malah dengan keadaan yang seperti ini selalu membuat ku kangen dengan mu.
Dan disaat seperti ini, aku tidak akan pernah berhenti untuk selalu memberikan kasih sayang, semangat dan perhatian ini untukmu.
Tidak akan pernah berhenti.
Katamu, aku seperti anak kecil disaat aku menunjukan rasa perhatian ku padamu.
Tapi apa salah anak kecil ini mengkhawatirkan orang yang disayanginya?
Maaf kalau cara aku salah ngasih perhatian sama kamu seperti ini.
Semua ini aku lakuin untuk kamu, dan cuma untuk kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukur.

Dulu seseorang pernah bercerita kepadaku, padahal ia jauh lebih dewasa pikirku. Umurnya, pengalamannya jauh lebih banyak ia dibanding aku. I...